Jumat, 01 Januari 2016

PENGGUNAAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) DAN RETURN ON ASSET
(ROA)  DALAM MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN
(Studi Pada PT.Indofood Sukses Makmur Tbk dan Anak Perusahaan Tahun 2009-2011)
RIZAL FATAHILLAH
MANAJEMEN INFORMATIKA
Email : Rizalfatahillah77@gmail.com
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan PT. Indofood Sukses Makmur Tbk dan Anak Perusahaan dengan Return On Asset (ROA) dan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan PT. Indofood Sukses Makmur Tbk dan Anak Perusahaan dengan Economic Value Added (EVA). Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pada dasarnya perusahaan telah mampu memenuhi harapan dari para penyandang dana atau para investor baik kreditur maupun pemegang saham (share holder), yakni dengan mengelola aktivanya seoptimal mungkin sehingga mampu menghasilkan laba yang diinginkan, memberikan keuntungan bagi para pemilik modal, dan memenuhi tingkat pengembalian atas setiap modal yang mereka tanamkan dalam perusahaan. Penerapan Economic Value Added (EVA) sebagai salah satu alat penilai kinerja keuangan perusahaan dapat digunakan sebagai pendukung Return On Asset (ROA) yang tidak memperhatikan unsur biaya modal. Penerapan EVA lebih kepada laba riil perusahaan yang diukur dengan kemampuan perusahaan dalam memberikan tingkat pengembalian yang tinggi bagi investor. EVA digunakan untuk mengukur prestasi manajer keuangan dalam memenuhi permintaan investor untuk menghasilkan keuntungan berdasarkan Cost of Capital. Berdasarkan hasil analisis EVA yang telah dilakukan selama tahun 2009-2011, tingkat EVA PT. Indofood Sukses Makmur Tbk dan Anak Perusahaan mengalami peningkatan. EVA pada tahun 2009 yaitu sebesar Rp 907.831.600.000,-, tahun 2010 sebesar Rp 1.716.885.600.000,-, dan tahun 2011 yaitu sebesar Rp 1.765.570.500.000,-. Dari hasil analisis tersebut dapat dikatakan bahwa secara keseluruhan kinerja keuangan perusahaan dengan metode EVA sangat baik, Karena telah berhasil mencapai nilai yang positif, sehingga dapat disimpulkan perusahaan ini telah menghasilkan nilai tambah ekonomis selama tiga periode yaitu 2009-2011. Hal ini berarti bahwa manajer keuangan perusahaan dapat memenuhi besarnya tingkat pengembalian yang diharapkan oleh para investor, baik kreditur maupun para pemegang saham.



PENDAHULUAN
     Perubahan yang pesat di segala bidang dewasa ini menyebabkan terjadinya berbagai revolusi pemikiran di bidang ilmu pengetahuan, tidak terkecuali di bidang ekonomi dan bisnis, sehingga mendorong individu maupun perusahaan untuk berlomba-lomba bersaing untuk mencapai tujuan yaitu mampu menguasai pasar dan mencapai profit yang diharapkan. Salah satu upaya yaitu meningkatkan kinerja keuangan perusahaan agar mencapai tujuan yang diinginkan. Ukuran yang dipakai dalam menilai kinerja perusahaan sangatlah beragam dan berbeda-beda dari satu industri ke industri lainnya tergantung pada aktifitas pokok perusahaan seperti: keuangan, produksi, sumber daya manusia, pemasaran, dan masih banyak lagi kegiatan lainnya.
Analisis rasio keuangan ini merupakan salah satu cara pemrosesan dan penginterpretasian informasi akuntansi yang menjelaskan hubungan antara angka yang satu dengan angka yang lain dari suatu laporan keuangan. Analisis rasio keuangan juga dapat berfungsi sebagai alat informasi atau pertimbangan dari para investor dan kreditor untuk membuat keputusan dan pertimbangan tentang pencapaian perusahaan dan sebagai tolok ukur di masa datang. Menurut Syamsudin (1987:38) secara umum pengukuran nilai perusahaan dapat diukur dengan menggunakan analisis rasio keuangan yang dibagi ke dalam tiga kelompok, yaitu rasio likuiditas dan aktivitas, debt ratio dan rasio profitabilitas. Rasio likuiditas dan aktivitas ditekankan pada data yang berasal dari neraca, debt ratio ditekankan pada data yang berasal dari neraca dan laporan laba rugi, sedangkan rasio profitabilitas ditekankan pada data yang berasal dari laporan laba rugi. Pengukuran nilai perusahaan dapat dilihat dari imbal hasil (penghasilan) bagi aset yaitu Return On Asset (ROA) dan bagi ekuitas yaitu Return On Equity (ROE), jadi apabila rasio tersebut meningkat maka kinerja keuangan perusahaan dikatakan membaik.
      Menurut Tandelilin (2010:372) Return On Asset menggambarkan sejauh mana kemampuan aset – aset yang dimiliki perusahaan bisa menghasilkan laba. Return On Asset (ROA) merupakan bagian dari rasio profitabilitas dalam analisis laporan keuangan atau pengukuran kinerja keuangan perusahaan dan merupakan bentuk yang paling mudah dari analisis profitabilitas dalam menghubungkan laba bersih setelah pajak yang dilaporkan terhadap total aktiva.
Konsep EVA membuat perusahaan lebih memfokuskan perhatian ke upaya penciptaan nilai perusahaan dan menilai kinerja keuangan perusahaan dengan adil yang diukur dengan mempergunakan ukuran tertimbang dari struktur modal awal yang ada. Economic Value Added merupakan sebuah ukuran laba ekonomis yang dapat ditentukan dari selisih antara Laba Bersih Operasional Setelah Pajak (Net Operating Profit After Tax) NOPAT dengan biaya modal. Biaya modal ini ditentukan melalui biaya rata-rata tertimbang dari hutang dan ekuitas (Weight Average of Debt and Equity Capital) WACC dan jumlah dari modal yang digunakan (Steward & Co:1993). Economic Value Added (EVA) tersebut berpijak dari konsep biaya modal. Biaya modal (Cost of Capital) merupakan biaya yang harus dikeluarkan atau dibayar oleh perusahaan untuk mendapatkan modal yang dipergunakan untuk investasi perusahaan, karenanya Economic Value Added (EVA) memiliki keterkaitan dengan nilai perusahaan dibandingkan dengan analisis tradisional seperti Return on Assets (ROA) dan rasio lainnya. Dengan menggunakan indikator Return On Assets (ROA) dan Economic Value Added (EVA) yang merupakan alat pengukur kinerja keuangan perusahaan, para pemegang saham dapat mengetahui seberapa jauh efektifitas perusahaan dalam beroperasi. Sehingga dapat dijadikan alat untuk mengambil keputusan dalam berinvestasi bagi para investor sehingga dapat tercermin dari kemampuan perusahaan memberikan return saham kepada para pemegang saham.
Pengukuran kinerja keuangan berdasarkan analisis Return On Assets (ROA) dan Economic Value Added (EVA) diharapkan dapat memberikan gambaran tentang kondisi dan perkembangan perusahaan baik masa lalu, sekarang, dan kecenderungan di masa yang akan datang. Alasan lain pemilihan objek penelitian ini karena laporan keuangan perusahaan yang terdaftar di BEI telah diaudit sehingga keakuratannya terjamin.
Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kinerja keuangan PT. Indofood Sukses Makmur Tbk yang Listing di Bursa Efek Indonesia dengan Return On Asset (ROA) dan untuk mengukur kinerja keuangan PT. Indofood Sukses Makmur Tbk yang Listing di Bursa Efek Indonesia dengan Economic Value Added (EVA)
KAJIAN PUSTAKA
Kinerja Keuangan Perusahaan
Pengertian kinerja menurut Mulyadi (2001:415) adalah “Peniliaian kinerja adalah penentuan secara periodik efektifitas operasional suatu organisasi dan karyawannya berdasarkan sasaran, standard, dan kriteria yang ditetapkan sebelumnya”. Sedangkan menurut Stoner, Freeman dan Gilbert Junior (2005:9) menyatakan bahwa: “Management performance is the measure of hoe eficient and effective a manager is how well he or she determines and achieves appropriate objectiveness”.
Mulyadi (2001:434) menjelaskan tiga macam ukuran yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja secara kuantitatif, yaitu sebagi berikut:
1.      Ukuran Kinerja Tunggal (Single Criterion)
Ukuran kinerja yang hanya menggunakan suatu macam ukuran untuk menilai kinerja manajer.
2.      Ukuran Kinerja Beragam (Multiple Criterion)
Ukuran kinerja yang menggunakan berbagai macam ukuran untuk menilai kinerja manajer.
3.      Ukuran Kinerja Gabungan (Composite Criterion)
Ukuran kinerja yang menggunakan berbagai macam ukuran, memperhitungkan bobot masing-masing ukuran dengan menghitung rata-ratanya sebagai ukuran menyeluruh kinerja manajer.
Dari kedua definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kinerja adalah ukuran efektifitas dan efisiensi operasional suatu perusahaan atau organisasi, bagian organisasi atau perusahaan, dan karyawan dalam mencapai tujuan.
Konsep Return On Asset (ROA)
      Dalam menentukan nilai suatu perusahaan para investor masih menggunakan indikator rasio keuangan untuk melihat tingkat pengembalian yang dapat diberikan oleh perusahaan kepada investor. Para investor menggunakan rasio keuangan untuk dapat mengukur tingkat pengembalian yang ada. Salah satu alat ukur finansial  yang umum digunakan adalah Return On Asset (ROA). Return On Asset (ROA) merupakan bentuk paling mudah dari analisis profitabilitas  dalam menghubungkan laba bersih setelah pajak yang dilaporkan terhadap total aktiva. Pengertian Return On Asset menurut Riyanto (2001:329) adalah: “Rasio yang mengukur kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan  bagi semua investor (pemegang obligasi dan saham)”. Adapun pengertian Return On Asset (ROA) menurut Hanafi dan Halim (2004:60) adalah “Rasio yang mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba dengan menggunakan total asset (kekayaan) yang dipunyai perusahaan setelah disesuaikan dengan biaya-biaya untuk mendanai aset tersebut”. Return On Asset (ROA) yang positif menunjukkan bahwa dari total aktiva yang dipergunakan untuk beroperasi, perusahaan mampu memberikan laba bagi perusahaan. Sebaliknya apabila Return On Asset (ROA) yang negatif menunjukkan bahwa dari total aktiva yang dipergunakan, perusahaan mendapat kerugian. Jadi jika suatu perusahaan mempunyai Return On Asset yang tinggi, maka perusahaan tersebut berpeluang besar dalam meningkatkan pertumbuhan modal sendiri. Tetapi sebaliknya, jika total aktiva yang digunakan perusahaan tidak memberikan laba maka perusahaan akan mengalami kerugian dan akan menghambat peertumbuhan modal sendiri.
Jadi dapat disimpulkan bahwa, Return On Asset (ROA) adalah salah satu alat pengukuran yang digunakan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan dan alat untuk mengukur kemampuan manajemen dalam menghasilkan laba berdasarkan penggunaan aktiva perusahaan.
Konsep Economic Value Added (EVA)
   Konsep Economic Value Added (EVA) merupakan suatu konsep penilaian kinerja keuangan perusahaan yang dikembangkan oleh Stewart & Co, sebuah perusahaan konsultan manajemen keuangan di Amerika Serikat. Menurut Widayanto (1994:188) “Konsep EVA membuat perusahaan lebih memfokuskan perhatian ke upaya penciptaan nilai perusahaan dan menilai kinerja keuangan perusahaan secara adil yang diukur dengan menggunakan ukuran tertimbang (weighted) dari struktur modal awal yang ada”. Sedangkan pengertian Economic Value Added (EVA) menurut Widyanto (1993:115) adalah “EVA dilandasi konsep bahwa dalam pengukuran laba suatu perusahaan kita harus adil mempertimbangkan harapan setiap penyedia dana (kreditur dan pemegang saham). Derajat keadilan tersebut dinyatakan dengan ukuran tertimbang dari struktur modal yang ada. Untuk itu perlu pemahaman mengenai konsep biaya modal (cost of capital)”.
Menurut Tunggal (2008:1) “Economic Value Added adalah suatu sistem manajemen keuangan untuk mengukur laba ekonomi dalam suatu perusahaan, yang menyatakan bahwa kesejahteraan harga hanya dapat tercipta jika perusahaan mampu memenuhi semua biaya operasi (operating cost) dan biaya modal (cost of capital)”. EVA yang positif menunjukkan bahwa manajemen perusahaan berhasil meningkatkan nilai perusahaan bagi pemilik perusahaan sesuai dengan tujuan manajemen keuangan memaksimumkan nilai perusahaan.
   Dengan demikian dapat dikatakan bahwa EVA merupakan suatu analisis finansial untuk menilai profitabilitas yang realistis dari operasi perusahaan, dan EVA menggunakan biaya modal dalam perhitungannya. Selain itu EVA juga mempertimbangkan dengan adil harapan para penyandang dana, melalui perhitungan biaya modal tertimbang dari struktur modal perusahaan. Konsep EVA merupakan suatu konsep baru yang berangkat dari konsep lama yaitu biaya modal (cost of capital). Konsep ini merupakan suatu konsep yang digunakan untuk mengetahui berapa biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan sebagai akibat dari penggunaan dana untuk pembelian barang dan modal ataupun modal kerja. Pengertian biaya modal itu sendiri menurut Van Home dan Wachowicz (1992:432) adalah : “Cost of Capital is the required rate of return on the vurious types of financing”.
Penerapan Economic Value Added (EVA) dan Return On Asset (ROA) Untuk Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan
   Secara umum Economic Value Added (EVA) dan Return On Asset (ROA) dianggap sebagai pengukur kinerja keuangan suatu perusahaan. Berkaitan dengan Economic Value Added (EVA) sebagai alat ukur kinerja yang mempertimbangkan para investor terhadap investasi yang akan dilakukan, maka Economic Value Added (EVA) mengidentifikasi seberapa jauh perusahaan telah menciptakan nilai bagi pemilik perusahaan. Semakin tinggi rasio ini menunjukkan bahwa perusahaan semakin efektif dalam memanfaatkan aktiva untuk menghasilkan laba bersih setelah pajak. Dengan demikian, semakin tinggi Return On Asset (ROA) kinerja keuangan perusahaan akan semakin efektif. Hal ini selanjutanya akan meningkatkan daya tarik perusahaan terhadap investor. Hal ini tersebut juga akan meningkatkan nilai dari suatu perusahaan.
METODE
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Berdasarkan pada permasalahan yang telah diuraikan sebelumnya, maka fokus penelitian dalam skripsi ini adalah sebagai beikut:
1.      Return On Asset (ROA)
Return On Asset (ROA) adalah salah satu alat pengukuran yang digunakan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan dan alat untuk mengukur kemampuan manajemen dalam menghasilkan laba berdasarkan penggunaan aktiva perusahaan. Dapat dinyatakan dengan rumus:
ROA =  (laba bersih setelah pajak : total aktiva) x 100%
2.      Economic Value Added (EVA)
EVA merupakan suatu analisis finansial untuk menilai profitabilitas yang realistis dari operasi perusahaan, dan EVA menggunakan biaya modal dalam perhitungannya. Dapat dinyatakan dengan rumus :
EVA = NOPAT- (WACC x Invested Capital)
3.      Perkembangan EVA dan ROA PT Indofood Sukses Makmur Tbk
Langkah-langkah analisis data dalam penelitian ini adalah:
1.      Menilai kinerja keuangan dengan metode Return On Asset (ROA)
Cara perhitungan dari metode Return On Asset (ROA) ini adalah sebagai berikut:
Return On Asset  = (laba bersi setelah pajak : total aktiva ) x 100%
2.      Menilai kinerja keuangan dengan metode Economic Value Added (EVA)
Berikut ini adalah cara-cara menghitung Economic Value Added (EVA) :
a.       Menghitung biaya modal hutang (Kd)
a)      Before tax basis
Kb = beban bunga : jumlah utang jangka panjang
b)      After tax basis
Kd = kb(1-t)
b.      Menghitung biaya modal saham (Ke)
Ke = (Di : pO) + g
a)      Menghitung tingkat pertumbuhan dividen (g)
g = ROE x b
b)      Menentukan plow back ratio (b)
b = 1 – dividend pay out ratio
c.       Menghitung struktur modal dari neraca
d.      Menghitung biaya modal rata-rata tertimbang (WACC) dan ongkos biaya modal tertimbang
WACC = (komposisi modal hutang x Kd) + (komposisi modal saham x Ke)
e.       Menghitung EVA dan menganalisis bagaimana EVA digunakan sebagai alat alternatif pendukung untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan
3.      Mendiskripsikan perkembangan Economic Value Added (EVA) dan Return On Asset (ROA) dalam menilai kinerja keuangan PT. Indofood Sukses Makmur Tbk periode Tahun 2009-2011.
4.      Menarik kesimpulan tentang penggunaan metode Return On Asset (ROA) dan Economic Value Added (EVA) dalam menilai kinerja keuangan PT. Indofood Sukses Makmur Tbk periode Tahun 2009-2011.
 
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis Return On Asset (ROA) PT. Indofood Sukses Makmur Tbk
Tabel 1. Return On Asset PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk dan Anak Perusahaan Tahun 2009-2011 (Dalam Jutaan Rupiah)
Tahun
Laba Bersih Setelah Pajak
Total Aktiva
ROA
Perubahan
2009
2.856.781
40.382.953
7,074%
-
2010
3.934.808
47.275.955
8,323%
1,158%
2011
4.891.673
53.585.933
9,129%
0,806%
Sumber : Data Diolah, 2013
Berdasarkan tabel 1 menjelaskan tentang hasil perhitungan keuangan PT. Indofood Sukses Makmur Tbk dan Anak Perusahaan selama tahun 2009-2011. ROA mengalami peningkatan, peningkatan terbesar terjadi pada tahun 2011 yaitu sebesar 9,129%. Hal tersebut menunjukkan bahwa kemapuan manajemen perusahaan dalam mengelola aktiva serta meningkatnya investasi merupakan hasil kinerja perusahaan yang baik, karen asemakin tinggi tingkat ROA maka semakin baik kinerja keuangan perusahaan.
Analisis Economic Value Added (EVA)
    EVA tidak hanya berdasarkan perhitungan akuntansi, namun juga mempertimbangkan biaya modal yang dihitung secara ekonomis. Adapun rumus untuk menghitung EVA adalah laba operasi setelah pajak dikurangi dengan biaya modal dari seluruh modal yang digunakan untuk menghasilkan laba. Laba operasi setelah pajak atau NOPAT diperoleh dari mengurangkan EBIT dengan beban pajak, setelah WACC dan biaya modal diketahui, berikut ini disajikan perhitungan EVA dalam tabel:
Tabel 2. Perhitungan Economic Value Added PT. Indofood Sukses Makmur Tbk dan Anak Perusahaan Tahun 2009-2011 (Dalam Jutaan Rupiah)
Keterangan
2009
2010
2011
EBIT
4.623.707
6.296.063
6.851.019
Beban pajak
(1.207.032)
(1.497.567)
(1.460.716)
NOPAT
3.416.675
4.798.496
5.390.303
Biaya modal tertimbang (Rp)
(2.508.843,4)
(3.081.610,4)
(3.624.732,5)
EVA (Rp)
907.831,6
1.716.885,6
1.765.570,5
Sumber: Data diolah, 2013
Berdasarkan tabel 2 dapat diketahui nilai EVA dari tahun 2009, 2010, dan 2011. Selanjutnya akan dilakukan interpretasi untuk mengetahui bagaimana kinerja operasi perusahaan PT. Indofood Sukses Makmur Tbk dan Anak Perusahaan tahun 2009-2011.
Interpretasi Hasil Economic Value Added (EVA) PT. Indofood Sukses Makmur Tbk dan Anak Perusahaan Tahun 2009-2011
   Berdasarkan hasil perhitungan EVA pada tabel, maka dapat diperoleh informasi bahwa kinerja keuangan PT. Indofood Sukses Makmur Tbk dan Anak Perusahaan pada tahun 2009 adalah sebesar Rp 907.831,6, tahun 2010 sebesar Rp 1.716.885,6 dan pada tahun 2011 adalah sebesar Rp 1.765.570,5. Dapat dilihat bahwa nilai EVA PT. Indofood Sukses Makmur Tbk dan Anak Perusahaan meningkat setiap tahunnya, hal ini menunjukkan kinerja perusahan yang semakin meningkat. tingkat biaya atau tingkat pengembalian yang dituntut investor, keadaan ini menunjukkan bahwa perusahaan mampu menciptakan nilai (create value). Semakin besar nilai EVA maka harapan pemegang saham (investor) dapat terpenuhi dengan baik, yang artinya pemegang saham (investor) telah mendapatkan pengembalian investasi yang sama atau bahkan lebih dari yang telah diinvestasikan sebelumnya.
Perkembangan Kinerja Keuangan Perusahaan Jika Diukur Dengan Economic Value Added dan Return On Asset
   Hasil dari penelitian secara keseluruhan memberikan gambaran bahwa penggunaan analisis Return On Asset (ROA) dan metode Economic Value Added (EVA) dapat memberikan hasil yang saling mendukung untuk mengatasi adanya saling keterbatasan. Keterbatasan yang paling mendasar adalah bahwa analisis ROA tidak menghitungkan biaya modal (cost of capital), sedangkan metode EVA menganggap bahwa tidak ada modal yang gratis. Semua modal yang digunakan untuk operasional perusahaan dihitung menjadi biaya.
Peniliaian kinerja keuangan dengan ROA menunjukkan keadaan perusahaan yang baik karena dari tahun 2009-2011 ROA meningkat, begitupula bila dihitung dengan metode EVA, dari tahun 2009-2011 EVA meningkat dan hal tersebut dikatakan bahwa kinerja keuangan perusahaan baik. Kinerja keuangan PT. Indofood Sukses Makmur Tbk dan Anak Perusahaan Tahun 2009-2011 (Dalam jutaan rupiah) berdasarkan perhitungan EVA adalah sebagai berikut:
Tahun
EVA
Keterangan
2009
907.831,6
EVA > 0, berarti kinerja keuangan yang dicapai PT. Indofood Sukses Makmur Tbk dapat meningkatkan kesejahteraan para pemegang saham. Kinerja keuangan PT. Indofood Sukses Makmur Tbk dikatakan baik.
2010
1.716.885,6
EVA > 0, berarti kinerja keuangan yang dicapai PT. Indofood Sukses Makmur Tbk dapat meningkatkan kesejahteraan para pemegang saham. Kinerja keuangan PT. Indofood Sukses Makmur Tbk dikatakan baik.
2011
1.765.570,5
EVA > 0, berarti kinerja keuangan yang dicapai PT. Indofood Sukses Makmur Tbk dapat meningkatkan kesejahteraan para pemegang saham. Kinerja keuangan PT. Indofood Sukses Makmur Tbk dikatakan baik.
Sumber: Data diolah, 2013.
   Penilaian kinerja keuangan perusahaan dengan metode Economic Value Added (EVA) menyebabkan perhatian pihak manajemen terfokus pada kepentingan pemegang saham (investor). Melalui EVA, manajemen perusahaan akan bertindak seperti pemegang saham (investor), yaitu memilih investasi yang memaksimumkan tingkat pengembalian dan meminimumkan tingkat biaya modal sehingga nilai perusahaan dapat dimaksimumkan. EVA juga membuat manajemen perusahaan lebih memperhatikan kebijakan struktur modal karena dalam perhitungan EVA memaksukkan unsur biaya modal atas ekuitas, dengan kata lain penerapan metode EVA dalam perusahaan akan menunjukkan penggunaan biaya modal (cost of capital) perusahaan yang sesungguhnya.
   Penggunaan analisis Return On Asset (ROA) dan metode Economic Value Added (EVA) dapat memberikan hasil yang saling mendukung, dengan demikian keduanya dapat diterapkan secara bersama untuk saling melengkapi dalam penilaian kinerja keuangan perusahaan secara keseluruhan. Analisis ROA dapat memberikan gambaran mengenai kinerja keuangan perusahaan secara historis dengan menggunakan time series analysis, sedangkan metode EVA dapat memberikan kinerja keuangan perusahaan yang berdasarkan nilai (value) karena EVA adalah ukuran nilai tambah ekonomis yang dihasilkan oleh perusahaan sebagai akibat dari aktivitas atau strategi manajemen.
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
   Analisis yang digunakan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan yaitu Return On Asset (ROA). Hasil perhitungan ROA PT. Indofood Sukses Makmur Tbk dan Anak Perusahaan sudah dapat dikatakan baik karena hasil perhitungan ROA dari tahun 2009-2011 meningkat yaitu pada tahun 2009 sebesar 7,074%, tahun 2010 sebesar 8,323%, dan tahun 2011 sebesar 9,129%. Berdasarkan hasil yang telah diperoleh tersebut, menunjukkan bahwa pada dasarnya perusahaan telah mampu memenuhi harapan dari para penyandang dana atau para investor baik kreditur maupun pemegang saham (share holder), yakni dengan mengelola aktivanya seoptimal mungkin sehingga mampu menghasilkan laba yang diinginkan, memberikan keuntungan bagi para pemilik modal, dan memenuhi tingkat pengembalian atas setiap modal yang mereka tanamkan dalam perusahaan.
   Penerapan Economic Value Added (EVA) sebagai salah satu alat penilai kinerja keuangan perusahaan dapat digunakan sebagai pendukung Return On Asset (ROA) yang tidak memperhatikan unsur biaya modal. Penerapan EVA lebih kepada laba riil perusahaan yang diukur dengan kemampuan perusahaan dalam memberikan tingkat pengembalian yang tinggi bagi investor. EVA digunakan untuk mengukur prestasi manajer keuangan dalam memenuhi permintaan investor untuk menghasilkan keuntungan berdasarkan Cost of Capital. Berdasarkan hasil analisis EVA yang telah dilakukan selama tahun 2009-2011, tingkat EVA PT. Indofood Sukses Makmur Tbk dan Anak Perusahaan mengalami peningkatan. EVA pada tahun 2009 yaitu sebesar Rp 907.831.600.000,-, tahun 2010 sebesar Rp 1.716.885.600.000,-, dan tahun 2011 yaitu sebesar Rp 1.765.570.500.000,-. Dari hasil analisis tersebut dapat dikatakan bahwa secara keseluruhan kinerja keuangan perusahaan dengan metode EVA sangat baik, Karena telah berhasil mencapai nilai yang positif, sehingga dapat disimpulkan perusahaan ini telah menghasilkan nilai tambah ekonomis selama tiga periode yaitu 2009-2011. Hal ini berarti bahwa manajer keuangan perusahaan dapat memenuhi besarnya tingkat pengembalian yang diharapkan oleh para investor, baik kreditur maupun para pemegang saham.

Saran
   Hasil yang telah diperoleh dari perhitungan dengan menggunakan analisis Return On Asset (ROA) dan Economic Value Added (EVA) sebagai pendukung hendaknya mampu mendorong perusahaan agar dapat meningkatkan kinerja keuangannya menjadi lebih baik lagi di masa yang akan datang.
Dalam mengukur kinerja keuangan perusahaan sebaiknya perusahaan tidak hanya menggunakan analisis Return On Asset (ROA) yang hanya menilai dari segi operasional, tetapi juga perlu menerapkan Economic Value Added (EVA) sebagai pendukung untuk menciptakan nilai tambah dan memberikan tingkat pengembalian sesuai harapan investor.
   Hasil EVA yang positif hendaknya mampu mendorong perusahaan agar dapat meningkatkan kinerja keuangannya menjadi lebih baik di masa yang akan datang. Pendekatan EVA dapat lebih dikenal dan diterapkan oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia.  


DAFTAR PUSTAKA
Hanafi, Mamduh M. 2008. Manajemen Keuangan Edisi 1. Yogyakarta: BPFE.
Hanafi Mamduh M dan Abdul Halim. 2009. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: UPP STIM YPKN.
Halim, Abdul. 2007. Manajemen Keuangan Bisnis. Bogor: Ghalia Indonesia.
Ikatan Akuntansi Indonesia. 2012. “PSAK No 1 revisi 2009”, diakses pada tanggal 15 Oktober 2012 dari http: //staff.blog.ui.ac.id/maitani/files/2011/04/ED-PSAK-1.pdf.
Ikatan Akuntansi Indonesia. 2012. “PSAK 2 Tahun 2009, diakses pada tanggal 20 Januari 2012 dari http: //ebookdatabase.net/p/PSAK-2.
Putu Wiagustini, Ni Luh. 2010. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Denpasar: UdayanaUnversity Press.
Ross, Westerfield dan Jordan. 2009. Pengantar Keuangan Perusahaan Finance Fundamentals, Buku 1 Edisi 8. Jakarta: Salemba Empat.
Sawir, Agnes. 2011. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Syamsuddin, Lukman. 2009. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta: Rajawali Pers.
Winarni F dan Sugiyarso G. 2005. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: Media Presindo.
Young, S David dan Stephen O’Byrne. 2001. EVA dan Manajemen Berdasarkan Nilai (Panduan Praktis untuk Implementasi), Edisi 1. Jakarta: Salemba Empat.

0 komentar:

Posting Komentar

Comments